top of page

Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi


Judul Buku

Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi

Pengarang : Eka Kurniawan

Penerbit : Bentang Pustaka

Cetakan Ke 6, 2017

Tebal : 170 halaman

Harga buku : Rp. 34.000,-

Rate : 3.8/5




Kali ini sedikit review mengenai kumpulan cerita pendek karya Eka Kurniawan. Awalnya saat saya membaca judulnya terkesan, apa sih ini judulnya ko galau amat ya. Ternyata dibalik judul yang terkesan galau, tidak melulu ceritanya akan semembosankan kisah percintaan muda-mudi masa kini. Ada lima belas cerita pendek didalamnya :

  1. Gerimis yang Sederhana (2007)

  2. Gincu Ini Merah, Sayang (2007)

  3. Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi (2012)

  4. Penafsir Kebahagiaan (2007)

  5. Membuat Senang Seekor Gajah (2014)

  6. Jangan Kencing di Sini (2012)

  7. Tiga Kematian Marsilam (2006)

  8. Cerita Batu (2014)

  9. La Cage aux Folles (2007)

  10. Setiap Anjing Boleh Berbahagia (2013)

  11. Kapten Bebek Hijau (2011-2013)

  12. Teka-Teki Silang (2006)

  13. Membakar Api (2009)

  14. Pelajaran Memelihara Burung Beo (2007)

  15. Pengantar Tidur Panjang (2009)


Sebagian besar kumpulan cerita pendek ini sudah diterbitkan di media cetak, yang menjadi judul utama dari buku ini adalah Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi,


"Mimpi itu memberitahunya bahwa ia akan memperoleh seorang kekasih. Dalam mimpinya, si kekasih tinggal di kota kecil bernama Pangandaran. Setiap sore, lelaki yang akan menjadi kekasihnya sering berlari di sepanjang pantai ditemani seekor anjing kampung. Ia bisa melihat dadanya yang telanjang, gelap dan basah oleh keringat, berkilauan memantulkan cahaya matahari. Setiap kali ia terbangun dari mimpi itu, ia selalu tersenyum. Jelas ia sudah jatuh cinta kepada lelaki itu".

Perempuan yakni Maya yang ditinggalkan kekasihnya pada malam sebelum mereka menikah. Bagaimana hal ini tidak menjadi guncangan hebat bagi seorang perempuan yang ditinggal kekasihnya pergi saat detik-detik pernikahannya. Semenjak kejadian itu dalam keadaan yang tertekan serta bersedih hati, Ia sering mengalami mimpi yang sama setiap harinya, mimpi tentang seorang lelaki yang yang sering berlari di sepanjang pantai ditemani seekor anjing kampung.


"Kalian orang-orang tolol yang percaya kepada mimpi.”

Perjalanan seorang perempuan dari hidup menjadi mati, nyaris mati hingga hidup kembali yang percaya pada mimpinya.



Dari lima belas cerita pendek ini ada beberapa cerita yang menjadi favorit saya; Gincu ini Merah, Sayang ; Penafsir Kebahagiaan dan Cerita Batu


Gincu ini Merah, Sayang


Cerpen ini bernarasi lebih panjang dibandingkan cerpen lainnya. Tentang kisah cinta, masa lalu dan kepercayaan. Bagaimana akhirnya kisah cinta yang mendalam akhirnya hancur oleh prasangka. Tidak semua orang memiliki isi kepala yang sama dengan kita terkadang apa yang kita lakukan memiliki dampak yang berbeda dengan tujuan kita. Jika kehidupan rumah tangga tidak saling di bangun dengan pondasi saling mempercayai, maka cinta tak ada lagi guna.



Penafsir Kebahagiaan


Cerita ini berawal dari Siti dengan nama samaran Lucy yang Dibawa oleh Jimmy ke Amerika untuk dijadikan sebagai partner berbisnis. Menemani ia dan 5 orang temannya, terjadwal dari Senin hingga Jumat. Tanpa diduga ayahnya pun ikut terjebak dalam praktek bisnis itu dan tak disangka Siti akhirnya hamil tanpa diketahui siapa ayah dari anaknya, hingga Siti mencoba menjebak salah seorang dari mereka untuk bertanggung jawab, akhirnya konflik itu dimulai. Jadi janin yang dikandung Siti siapa? anaknya, adiknya atau bahkan cucunya.


Cerita Batu


Dari kecil kita diajarkan oleh orangtua agar tidak tidak menjadi seorang yang pendendam. Eka Kurniawan Mengemasnya dalam Cerita Batu


Another epic story.


"Sebab peristiwa paling menyakitkan selalu merupakan yang paling gampang untuk diingat." (Cerita Batu, 77)

Cerpen yang mengisahkan perjalanan kehidupan sebuah Batu, yang terjebak dalam dendamnya terhadap manusia. Batu yang merasa terhina karena seorang manusia membuatnya menjadi bagian dari suatu pembunuhan yang tidak diinginkannya. Menjadi penyebab kematian seseorang.


“Jangan sepelekan sebongkah batu sebab barangkali kisah hidup seseorang tercatat di wajahnya.” (Cerita batu, 83)

Batu yang hanya bisa menunggu saat yang tepat untuk membalas dendamnya. Akhirnya perjalanan kehidupan batunya membawanya kepada manusia tersebut dan menyaksikannya manusia itu mati karena alasan yang sama batu. Namun apa yang terjadi tidak ternyata tidak membuatnya bahagia.


Seperti biasa karya Eka Kurniawan ini sarat dengan makna, kita pembaca dibiarkan menafsirkan sendiri ceritanya, itu yang terkadang membuat saya betah berlama-lama dan membaca berulang -ulang kali. ada yang bahasanya ringan ada yang kadang kita tidak paham jalan ceritanya atau bahkan berfikir, apaan sih ini begitu aja ya ko ga penting banget.


Buku yang cukup tipis 170 halaman dengan 15 cerita pendek bisa menjadi teman mengisi waktu luang di sela-sela istirahat bekerja atau pulang. Bisa dibaca siapa saja karena cerita yang sederhana, mampu menghibur dan penuh dengan pesan berisi kebijaksanaan hidup.


©2018 by aufklarung. Proudly created with Wix.com

bottom of page